01 August 2009

  |  

Penyebab Buku Tidak Laku di Pasaran

Ketika kita ingin mulai sebuah bisnis biasanya yang akan muncul dibenak kita adalah apakah bisnis ini menguntungkan atau tidak? mulailah saat itu hitungan-hitungan diatas kertas kita lakukan untuk sekedar meneliti dan survei berapa keuntungan yang akan kita peroleh. Namun jangan sampai perhitungan tersebut hanya menghitung estimasi keuntungan saja tanpa memperhatikan resiko yang mungkin kita alami dalam menjalankan bisnis.

Oke sebelum bicara soal keuntungan, resiko apa saja sih yang akan kita hadapi ketika kita memutuskan berbisnis penerbitan buku. Resiko utama yang akan kita hadapi adalah buku kita tidak laku dipasaran. Hal ini bisa terjadi karena beberapa kemungkinan, namun yang utama penyebab buku tidak laku di pasar adalah :
  • Judul buku kurang menarik perhatian. 
  • Cover buku tidak bagus. 
  • Design lay out buku membosankan
Ternyata penyebab buku tidak laku di pasaraan ya tiga hal diatas. Judul, cover dan lay out buku harus bagus karena dengan cara ini pengunjung toko buku akan tertarik melihat buku Anda, lalu membacanya dan jika cocok akan membawanya ke kasir. Kalau tampilannya saja tidak menarik jangankan membeli, menyentuhnya saja mungkin tidak.

So jika ingin buku Anda laku dipasaran, buatlah buku dengan judul yang menarik, design cover dan lay out yang professional. Jika Anda tidak bisa membuatnya sendiri, Anda bisa menyerahkannya ke designer grafis, tidak masalah mengeluarkan tambahan biaya yang penting buku Anda laku dpasaran.

01 July 2009

  |  

Perlukah Badan Usaha dalam bisnis Penerbitan


Buat yang baru terjun atau ingin mulai bisnis penerbitan khususnya yang self publishing pasti sering bertanya "apakah perlu memiliki badan usaha seperti CV atau PT?", nah kalau seperti itu maka jawabannya relatif, bisa ya dan bisa tidak sesuai dengan keperluan dan kepentingan.

Kalau memang usaha penerbitan sudah berjalan dengan baik maka sebagai warga negara yang baik tentu dianjurkan membentuk badan usaha untuk melindungi usahanya.  Tapi jika usaha belum berjalan dengan baik apalagi modal masih sangat terbatas maka memulai bisnis penerbitan tanpa badan usahapun masih bisa berjalan.

Realitanya adalah, bisnis penerbitan Anda bisa berjalan meski tanpa badan usaha atau legalitas perusahaan.
  • Permohonan ISBN hanya butuh Nama penerbit dan stempel saja
  • Mengajukan ke Distributor juga tidak butuh legalitas perusahaan, hanya stempel dan faktur saja
  • Toko buku juga tidak akan menanyakan legalitas perusahaan Anda, apalagi jika didistribusikan lewat distributor buku

Lalu fungsi dan manfaat badan usaha dalam bisnis penerbitan sebagai apa? kalau fungsi atau manfaat secara langsung tidak ada kecuali bisnis Anda menjadi legal atau resmi diakui pemerintah. Namun dengan memiliki legalitas usaha seperti CV atau PT maka ada keuntungan lain yang mengiringi seperti :
    Perlukah Badan Usaha untuk bisnis penerbitan
  • Anda bisa meminjam dana ke Bank sebagai tambahan modal (harus ada agunan)
  • Anda bisa mendaftarkan diri sebagai penerima bantuan modal dari BUMN (tanpa agunan)
  • Anda bisa membuka peluang kerjasama dengan investor
  • dan masih banyak lagi
Tapi perlu diingat bahwa selain mendapat keuntungan diatas ada satu kewajiban yang harus Anda lakukan setelah memiliki legalitas usaha yaitu membuat laporan dan membayar pajak secara rutin ke pemerintah.

Pengalaman pribadi : Saya membuat badan usaha berupa CV setelah usaha penerbitan berjalan selama 5 tahun

Nah, sekarang pilihan ada di tangan Anda apakah akan memulai bisnis penerbitan ini tanpa legalitas usaha atau dengan legalitas usaha berikut dengan konsekwensi membuat laporan dan membayar pajak. Namun sebagai warga negara yang baik tentu memiliki legalitas usaha adalah pilihan terbaik.


01 June 2009

  |  

Mengurus ISBN Buku

Baiklah kita lanjut pembahasan di blog ini tentang bagaimana mengurus ISBN buku, setelah lama blog ini hanya diisi satu artikel saja dan saya biarkan begitu saja ternyata ada beberapa komentar yang masih berharap mendapat penjelasan tentang bagaimana mendirikan usaha penerbitan buku. Sudah saya singgung sebelumnya di artikel Cara Mendirikan Usaha Penerbitan bahwa salah satu syarat supaya buku bisa diterima di toko buku adalah adanya ISBN.

Mengapa ISBN begitu penting? karena buku Anda akan sulit di terima toko buku jika tidak memiliki ISBN, simpel kan?. Selain itu dengan  memiliki ISBN berarti buku Anda sudah terdaftar di perpustakaan nasional. Hampir setiap toko buku sekelas Gramedia mensyaratkan adanya ISBN pada setiap buku yang di display di tokonya, so jika ingin buku Anda terpajang di Gramedia jangan lupa daftarkan dan minta ISBN ke Perpustakaan Nasional.

Caranya bagaimana?

Cukup mudah, mengutrus ISBN buku ke perpustakaan nasional membutuhkan waktu tidak lebih dari 15 menit (selama persyaratan terpenuhi semua).  Yang perlu Anda siapkan adalah :
  • Surat Permohonan ISBN (berstempel Penerbit)
  • Contoh sampul buku
  • Halaman Judul
  • Halaman Identitas Buku (halaman yang berisi tentang judul buku, penulis, editor, penerbit dan lain-lain)
  • Halaman Pengantar
  • Halaman Daftar Isi
Nah, dokumen-dokumen tersebut diatas silakan dibawa ke Perpustakaan Nasioanal bagian ISBN lalu utarakan ke petugasnya bahwa Anda ingin mendaftarkan penerbit Anda sebagai anggota Perpustakaan Nasional dan meminta ISBN atas buku-buku yang akan anda terbitkan.

Jika nama penerbit Anda belum terdaftar di perpustakaan nasional, maka sebelumnya Anda diminta mengisi formulir pendaftaran yang isinya kurang lebih :
  • Nama Penerbit, disini nama penerbit Anda
  • Penanggung Jawab, diisi nama Anda
  • Alamat, diisi alamat kantor atau rumah Anda
  • Jumlah buku yang diterbitkan selama satu tahun, isi saja (minimal) 12 judul buku supaya anda sudah mengantongi dan mengamankan 12 nomor ISBN untuk buku-buku yang akan Anda terbitkan meskipun anda belum membuat bukunya.

Mungkin petugas akan menanyakan ISBN yang model apa?
Barcode ISBN
ISBN dengan Barcode
Jika Anda masih baru dalam hal ini bisa jadi Anda akan bingung, tapi jangan khawatir saya akan membantu Anda sampai Anda benar-benar bisa mengurus ISBN buku dengan baik dan benar. ISBN yang diterbitkan PERPUSNAS sebenarnya hanya satu, hanya saja Anda diberi dua pilihan penulisan ISBN yaitu ISBN dengan barcode dan ISBN tanpa Barcode. Saat saya mengurus ISBN untuk buku perdana saya biaya yang dibutuhkan untuk ISBN tanpa barcode sebesar 25ribu perjudul sedangkan ISBN dengan barcode sebesar 75rb perjudul. Pilih yang mana? tentu saja saya pilih yang tanpa barcode supaya lebih murah, memang sih jadi kurang professional karena ISBN-nya hanya nomor saja. Tapi tenang saja, cukup buka Corel Draw lalu masukkan nomor ISBNnya dan ta ta..barcode sudah jadi tinggal di copy paste.


UPDATE : Sekarang pengurusan ISBN FREE alias GRATIS 

Bagi anda yang tinggal di jakarta tentu mudah dan dekat ketika hendak mengurus ISBN, namun bagi yang diluar jakarta akan ada sedikit kendala karena untuk ke jakarta tentu membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit. Jangan khawatir, banyak jalan menuju roma alias banyak cara yang bisa Anda lakukan :
  • Permohonan ISBN online. Perpusnas sekarang membuka pelayanan ISBN secara online, Silakan klik disini, hanya saja pelayanan secara online membutuhkan waktu yang agak lama.
  • Permohonan ISBN by Phone. Silakan hubungi Perpusnas bagian ISBN via telepon, dokumen-dokumen yang dibutuhkan silakan dikirim lewat fax atau email, dan minta ke petugasnya supaya nomor ISBN dikirim via email saja. Misal pagi Anda ajukan permohonan ISBN jangan sungkan siang harinya untuk menelpon kembali sekedar menanyakan apakah permohonan sudah diproses? kalau belum mintalah sekali lagi ke petugasnya supaya segera diproses, biasanya hanya sore hari ISBN sudah mendarat di email Anda. Kalau anda tidak minta dikirim via email maka akan dikirim via pos yang berarti butuh waktu sekitar satu minggu.
  • Mintalah teman atau saudara yang ada di Jakarta untuk membantu mengurus ISBN ke Perpusnas

Nah, semoga yang simple ini bisa membantu Anda dalam mengurus ISBN buku perdana Anda ke perpusnas, paling tidak Anda sudah punya gambaran. oke semoga berhasil dan salam sukses.