Berapa sih keuntungan berjualan martabak mini? Artikel ini
merupakan lanjutan dari artikel sebelumnya yang menceritakan persiapan saya berjualan martabak mini. Sebelumnya
saya tertarik mencoba usaha martabak mini ini karena tergiur keuntungannya yang
katanya minimal 50% dari modal. Jujur
saja saya penasaran bener nggak keuntungannya sebesar itu, setelah saya
praktekkan dengan membeli beberapa bahan baku lalu memangganya menjadi martabak
mini barulah saya tahu real keuntungan dari martabak mini ini.
Untuk satu potong martabak mini dengan kualitas sederhana
tapi masih layak jual, harga pokoknya sekitar Rp. 500, jadi kalau dijual Rp.
1000 anda untung Rp. 500, atau dengan
kata lain untung 100% dari modal… wuiih ternyata lebih besar dari yang saya
kira. Tapi tunggu dulu, itu baru hitungan matematisnya, apakah realisasinya
akan sama? Jelas tidak karena kadang kala martabak yang kita jual tidak habis,
ini sangat berpengaruh terhadap keuntungan yang akan kita dapat,
Titip jual martabak mini ke penjual jajanan pasar
Untuk realisasinya saya coba membuat martabak mini kualitas
menengah dengan toping coklat dan keju sebanyak 500gr adonan tepung, modalnya
kurang lebih Rp. 25ribu, setelah dipanggang jadilah martabak mini yang layak
jual sebanyak 35 potong. Paginya saya titipkan ke beberapa penjual jajanan
pasar lalu siangnya saya ambil lagi. Harga jualnya Rp. 1500, penjual saya kasih
fee Rp. 300 untuk martabak mini yang terjual sehingga saya hanya terima Rp.
1200/potong. Penjualan hari pertama dari 35 potong hanya laku 16 potong saja,
uang yang terkumpul hanya Rp. 19.200. Hari pertama saya nyatakan gagal karena
rugi.
Hari kedua dan hari-hari berikutnya ternyata tidak ada
perubahan yang berarti, penjualan martabak mini yang saya titipkan ke penjual
jajanan pasar selalu merugi.
Titip jual martabak mini ke kantin sekolah (SD)
Karena sasarannya anak SD, martabak mini saya buat dengan
bahan yang ekonomis dengan menggunakan toping coklat saja tanpa keju. Dari
500gr tepung saya panggang menjadi 40potong, dijual dengan harga Rp. 1000,
penjual saya kasih fee Rp 200 sehingga saya terima Rp. 800/potong. Penjualan
hari pertama martabak mini habis tak tersisa. terkumpul uang Rp. 32.000 dengan
laba sekitar Rp. 12.000. Hari kedua dan hari-hari berikutnya penjualan masih
bagus meskipun tidak terjual habis, mungkin anak-anak sudah agak bosan. Modal
harian kurang lebih Rp. 20.000 dengan keuntungan rata-rata Rp. 10.000/hari.
Kesimpulannya adalah, titip jual martabak mini di kantin
sekolah lebih menjanjikan daripada titip di penjual jajanan pasar. Dari satu
kantin sekolah saja anda bisa untung minimal Rp. 10.000/hari atau kurang lebih Rp 250ribu
perbulan, bagaimana jika anda bisa mensuplay ke 10 atau 20 kantin sekolah? Silakan
hitung sendiri berapa keuntungan yang akan anda dapatkan dari berjualan
martabak mini.
Hmmmm keputusan ku semkn bulet ni setlh baca tulisan sist bnr2 menjanjikan
ReplyDeleteTolong minta resep detail dobg sist buat 1 kg tepung,mksh...
resep-nya gak aneh-aneh koq
Deleteada banyak di google
tar klo ada waktu sy posting di sini
btw, semoga sukses
pak, boleh dong dikasi tau beli crtakan nya dimana, online kan?
ReplyDeleteInfo yg bermanfaat. Kami tunggu resepnya ya pak. Trimakasih
ReplyDeletemanteb pak, saya juga jualan tapi memang banyak kendala,, di awaal pasti rame tapi lama2 bosen, akhirnya merugi :-)
ReplyDeleteBeli cetakan dimana nih pak?
ReplyDeleteBeli cetakan dimana nih pak?
ReplyDeleteResepnya dong pak
ReplyDeleteKunci yg terpenting selain resep adalah panas api yg digunakan.. mau seenak apapun resepnya tapi kalau apinya enggak pas tetap gagal, bantat paling enggak
ReplyDelete